Pentingnya Memasang Anti Petir Di Bangunan


Penyalur petir atau biasa diistilahkan dengan penangkal petir atau anti petir adalah suatu rangkaian atau komponen penting yang harus ada disuatu bangunan, terlebih lagi jika daerah tersebut berada pada iklim hujan yang tinggi ataupun sedang terjadi musim hujan. Jika dulu penangkal petir kurang atau sulit didapat karena alasan biaya, kini tidak lagi. Penangkal sudah semakin terjangkau dan pemasangannya pun kian mudah. Kalau Anda berencana memasang alat ini, ketahui dulu konsep penangkal petir, cara kerja penangkal, tipe penangkal, fungsi penangkal, hingga cara pemasangannya.


Indonesia terletak di daerah tropis dan dikelilingi oleh lautan. Oleh karenanya, Indonesia termasuk negara yang memiliki kepadatan sambaran petir yang tinggi. Karena berada di daerah tropis, Indonesia termasuk salah satu diantara tiga "daerah petir" yang terbesar selain Afrika Tengah dan lembah sungai Arizona

Tingginya frekuensi petir dapat dilihat dari hari guruh per tahun yang dicatat di stasiun-stasiun meteorologi. Ada stasiun mencatat 30 hari guruh per tahun dan ada pula yang mencatat hingga 200 hari guruh per tahun. Sehingga berbicara tentang kepadatan petir, kepadatan petir di Indonesia jauh lebih besar dibanding dengan kepadatan petir di Eropa dan di Jepang.

Sambaran petir seperti yang kita ketahui selain sebagai momok yang menakutkan juga sangat berpotensi merusak bangunan dan peralatan elektronik, tegangan listrik yang dibawa oleh petir juga berbahaya bagi manusia. Di sinilah pentingnya memasang anti petir di bangunan sebagai pelindung, apalagi jika bangunannya termasuk type bangunan yang tinggi dari segi fisik. Bentuk bangunan yang lebih tinggi dari lingkungan sekitar dapat memperbesar potensi sambaran, dengan karakteristik listrik yang memang mencari benda mana yang paling cepat dijangkau (dalam hal ini ketinggian bangunan). Muatan listrik yang ada pada petir akan berusaha mencari jalur terpendek untuk mengalir dari awan ke tanah atau sebaliknya. Adapun jalur terpendek yang dapat dicapai oleh muatan listrik adalah melalui bangunan-bangunan tinggi, seperti rumah, gedung, masjid, pohon atau bahkan sekalipun manusia yang ketika terjadi petir berada di tengah lapangan atau sedang ada di area terbuka.


Teknologi Penangkal Petir

Penangkal petir adalah alat eksternal yang biasanya berada dibagian paling atas bangunan yang sengaja dibuat dan difungsikan untuk mengalirkan arus listrik yang dibawa oleh petir ke pembumian (Grounding). Tujuannya agar listrik yang besar ini tidak merusak objek-objek yang dilintasinya.

Umumnya penangkal petir memiliki 3 bagian utama yakni:
  • Batang penangkal petir (splitzen) : adalah bagian pertama merupakan terminal penangkap petir, yang anda tahu sebagai bagian utama dari elemen yang menangkap sambaran. bentuk fisik ditandai dengan ciri tiang yang berdiri (berbentuk runcing diatas)
  • Kawat konduktor : berfungsi sebagai media untuk mengalirkan listrik dari air terminal
  • Tempat pentanahan (grounding) :  sistem ground dimaksudkan sebagai titik akhir dari jalur listrik

Ketiga bagian ini adalah merupakan standar pemasangan dan periperal dari penangkal petir. ketiga bagian saling terhubung membentuk rangkaian guna mengalihkan jalur petir tersebut.

Perkembangan teknologi penangkal petir bisa kita kategorikan sebagai berikut :
  • Penangkal Petir Konvensional
Kedua ilmuwan Faraday dan Franklin menjelaskan system yang hampir sama, yakni system penyalur arus listrik yang menghubungkan antara bagian atas bangunan dan grounding, sedangkan system perlindungan yang di hasilkan ujung penerima/splitzer adalah sama pada rentang 30 – 40 derajat. Perbedaannya adalah system yang di kembangkan Faraday bahwa kabel penghantar berada pada sisi luar bangunan dengan pertimbangan bahwa kabel penghantar juga berfungsi sebagai material penerima sambaran petir, yaitu berupa sangkar elektris atau biasa di sebut dengan sangkar faraday.
  • Penangkal Petir Radioaktif
Penelitian terus berkembang akan sebab terjadinya petir, dan semua ilmuwan sepakat bahwa terjadinya petir karena ada muatan listrik di awan berasal dari proses ionisasi, maka untuk menggagalkan proses ionisasi dilakukan dengan cara menggunakan zat berradiasi seperti Radiun 226 dab Ameresium 241 karena kedua bahan ini mampu menghamburkan ion radiasinya yang dapat menetralkan muatan listrik awan. Maka manfaat lain hamburan ion radiasi tersebut akan menambah muatan pada ujung finial/splitzer, bilamana awan yang bermuatan besar tidak mampu di netralkan zat radiasi kemudian menyambar maka akan cenderung mengenai anti petir atau penangkal petir ini. Keberadaan anti petir atau penangkal petir jenis ini telah dilarang pemakaiannya, berdasarkan kesepakatan internasional dengan pertimbangan mengurangi zat beradiasi di masyarakat, selain itu penangkal petir ini dianggap dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
  • Penangkal Petir Elektrostatis
Prinsip kerja penangkal petir elektrostatis mengadopsi sebagian system penangkal petir radio aktif, yaitu menambah muatan pada ujung finial/splitzer agar petir selalu melilih ujung ini untuk di sambar. Perbedaan dengan system radio aktif adalah jumlah energi yang dipakai. Untuk anti petir atau penangkal petir radio aktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi sedangkan pada anti petir atau penangkal petir elektrostatis energi listrik yang dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi. Penangkal petir elektrostatis saat ini menjadi solusi petir terbaik di dunia.


Cara Kerja Penangkal Petir

Penangkal petir pada awalnya dikembangkan oleh Benjamin Franklin. Sebuah penangkal petir sangat sederhana - itu adalah batang logam runcing yang melekat pada atap sebuah bangunan. Batang tersebut mungkin berdiameter 2 cm, dan itu terhubung ke sepotong besar tembaga atau kawat aluminium yang juga berdiameter sekitar satu inci. Kawat terhubung ke jaringan konduktif yang terkubur di tanah di dekatnya (pembumian).

Tujuan dari penangkal petir sering disalahpahami. Banyak orang percaya bahwa fungsi penangkal petir adalah untuk mencegah datangnya petir yang menyambar benda yang berada dibawah awan. Justru dikatakan bahwa fungsi dan cara kerja dari penangkal petir adalah menangkap daya tarik-menarik muatan listrik yang berasal dari petir tersebut untuk disalurkan ke dalam tanah (grounding).


Ketika muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor, menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.

Karena sambaran petir masih berpotensi merusak lewat kawat jaringan listrik, maka dibutuhkan penstabil atau surge arrester. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ledakan atau kebakaran.

Baca juga :  Fungsi dan Cara Kerja Surge Arrester


Fungsi Penangkal Petir

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penyalur petir (penangkal petir) memiliki fungsi untuk melindungi bangunan atau rumah dari sambaran petir langsung, terutama api yang dipicu oleh petir. Karena arus listrik yang datang bersama petir diteruskan ke tanah, efek sambaran juga bisa dihindari. Korsleting arus listrik yang kerap terjadi saat hujan deras juga bisa dihindari dengan adanya penangkal petir.

Dulu penangkal petir adalah alat perlindungan yang belum digunakan secara luas. Itu dikarenakan karena biaya pemasangannya yang cukup tinggi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, harga pemasangan penangkal listrik semakin terjangkau dan proses pemasangan oleh teknisi listrik juga semakin mudah. Di saat yang sama, kesadaran akan pentingnya penangkal petir juga semakin tinggi.

Untuk memasang penangkal petir, ada prosedur dan standar tertentu yang harus dipenuhi. Ukuran kabel penghantar, nilai resistansi dari grounding yang akan dipakai serta ketinggian splitzen (Head terminal).

Resiko Tidak Menggunakan Penangkal Petir

Apabila pemasangan penangkal petir pada gedung tinggi tidak dilakukan, maka bangunan tersebut sangat beresiko terkena sambaran petir. Pasalnya petir dapat menyebabkan gangguan hubungan arus listrik pada gedung tersebut. Tanpa penangkal petir, masing-masing serangan dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan, instalasi listrik atau kebakaran. Bangunan rendah dan rumah-rumah pribadi juga mendapat manfaat dari penangkal petir, terutama jika atap struktur adalah titik tertinggi di daerah sekitarnya.

Beberapa bahaya petir, antara lain :
  • Menyebabkan kebakaran pada kilang minyak.
  • Menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik.
  • Menyebabkan kerusakan pada peralatan kontrol industri.
  • Menyebabkan kematian bagi siapa saja yang terkena sambaran petir.
  • Menyebabkan terganggunya sistem komunikasi.
  • Mengganggu nelayan dalam pelayaran
  • Menyambar Pesawat AF 447.
  • Menyebabkan padamnya sistem kelistrikan pada jaringan.
  • Dan lain sebagainya

Setelah mengetahui tentang pentingnya penangkal petir dan dampak sambaran petir yang ditimbulkan, anda boleh mempertimbangkan untuk memasangnya di rumah. Sekiranya ada hal yang mesti ditanyakan, anda bisa konsultasikan kepada kontraktor penangkal petir yang terpercaya.
Jika anda membutuhkan jasa instalasi penangkal petir yang sesuai dengan standar Keputusan Menteri No. 2/89, IEC Standard, NFC untuk ESE Lightning Protection, IEEE untuk rumah tinggal, ruko, hotel, kantor, pabrik, gudang, gedung bertingkat, area tambang dll. Silahkan hubungi kami pada kontak WhatsApp yang tertera di Web ini.
Jasa Pemasangan Penangkal Petir

INFO PEMESANAN DAN PEMASANGAN

Silahkan hubungi admin pada salah satu tombol dibawah ini

 ADMIN 1  ADMIN 2   EMAIL


Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

PEMBAYARAN


Rekening Bank BCA
0661 819 650
a/n T U R M U J I

Rekening Bank Mandiri
123-000-5789-047
a/n T U R M U J I

Rekening BNI
0443 123 280
a/n T U R M U J I


EXOTHERMIC WELDING